Pakaian Adat Bali Pria dan Wanita Lengkap dengan Penjelasan
Karena banyaknya jenis pakaian daerah sesuai dengan asal pengguna, status sosial dan acara penggunaanya tersebut, hingga saat ini belum diketahui secara pasti nama pakaian adat Bali tersebut.
Pakaian adat Bali untuk pria
-
Memiliki ikat kepala, yang dalam bahasa Bali disebut Undeng
Perlengkapan Udeng merupakan salah satu yang khas dari pakaian adat pria Bali. Udeng adalah penutup kepala dari kain yang dipakai untuk kegiatan ibadah, tidak jarang juga untuk aktivitas sehari-hari. Udeng yang digunakan untuk acara keagamaan adalah udeng putih, sedangkan udeng yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari adalah udeng yang memiliki motif batik.
Bentuk udeng yang unik dengan simpul di bagian tengah adalah simbol bahwa pemakainya harus berpikir jernih dan memusatkan pikirannya saat beribadah.
Kain Kamen, yaitu kain yang digunakan sebagai pengganti celana
Pakaian adat Bali tidak mengenakan celana seperti pada umumnya sebagai bawahan. Celana diganti dengan kamen, yaitu sejenis kain sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter. Kain ini diikatkan di pinggang secara melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan tersebut melambangkan Dharma. Pemakaian pada tepi bawah harus sejengkal dari telapak kaki dengan disertai bentuk lancip pada ujung yang menghadap ke bawah, menyentuh tanah, adalah sebuah bentuk kehormatan pada ibu pertiwi.-
Baju
Baju pada perlengkapan pakaian adat Bali adalah sebuah model baju tertutup yang memiliki model hampir mirip dengan baju safari. Meskipun demikian, pada prinsipnya baju yang dikenakan tidak memiliki aturan khusus, yang diutamakan adalah bersih, rapi dan sopan
-
Mengunakan sabuk dan berbagai perhiasan lainnya
Pakaian adat Bali untuk pria pada acara tertentu seperti pernikahan juga dilengkapi dengan aksesoris lain seperti keris, kemeja, jas dan alas kaki tertentu.
-
Saput (Kampuh)
Pakaian adat Bali untuk wanita
-
Memakai sanggul
Pusung kekupu atau biasa disebut juga pusung podgala digunakan khusu oleh wanita yang menyandang status janda, pusung gonjer dikenakan khusus untuk wanita yang belum menikah atau lajang, dan pusung tagel dikenakan khusus untuk kalangan wanita yang sudah menikah.
-
Kebaya
-
Kamen
-
Selendang (Senteng)
-
Pada bagian dada dan pinggang membelit sabuk prada
-
Mengenakan kain tapih dan juga perhiasan lainnya
Apabila masyarakat mengenakan pakaian adat di atas, kita akan bisa mengetahui status sosialnya. Sebagai contoh, ketika seorang remaja puri yang belum menikah menuju pura, biasanya menggunakan sanggul atau pusung gonjer, sedangkan wanita dewasa baik yang belum maupun sudah menikah biasanya mengenakan sanggul yang disebut tagel. Selain menampilkan keindahan bagi pemakainya, pakaian adat Bali juga juga menonjolkan nilai dan sisi filosofi, simbolik serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pada dasarnya pakaian adat Bali memiliki filosofi yang bersumber dari tuhan yang dipercayai umat hindu (masyarakat Bali mayoritas menganut agama Hindu), yaitu Sang Hyang Widhi yang dipercaya memberikan kedamaian. Pakaian adat Bali jarang digunakan untuk kegiatan sehari-hari, masyarakat Bali hanya menggunakannya pada acara-acara tertentu saja.
Baju Adat Bali untuk Upacara Adat dan Pakaian Pengantin
Pakaian yang dikenakan oleh pria maupun wanita Bali pada acara-acara resmi seperti upacara adat, dan pengantin maupun kadang dikenakan pada kegiatan sehari-hari dibedakan atas empat macam, yaitu.Baju Adat Bali Payas Agung
Baju adat ini adalah baju adat lengkap dan mewah yang sering kenakan pada saat resepsi pernikahan/pengantin.Baju adat Bali ini memiliki arti keindahan bagi yang memakainya. Warna yang sering digunakan pada pernikahan Payas Agung adalah yang cerah dan menawan yang memberi kesan bahagia dan gembira bagi kedua pasangan pengantin.
Baju Adat Bali Payas Jangkep
Baju adat Bali ini terdiri atas destar, kuaca (lengan pendek, lengan panjang, baju kemeja, jas), kampuh+umpal, sabuk, lembaran+wastra, keris dan alas kaki.
Sedangkan untuk wanita, busana payas jangkep yang dikenakan adalah sanggul rambut / gelung biasa, rambut ditata sesuai perhiasannya, kebaya, wastra, sesanteng, sabuk dan alas kaki.
Baju Adat Bali Payas Madya
Baju adat Bali pria Madya (sedang), baju pria Bali terdiri baju, umpal+kampuh, sabuk, kain panjang dan alas kaki. Sedangkan untuk wanita satu stel payas madya terdiri atas kebaya, wastra, sesanteng, stagen dan alas kaki.
Baju Adat Bali Payas Alit
Baju adat payas alit yang biasa digunakan
pria Bali terdiri atas baju, selempot, sabuk, wastra dan alas kaki.
Bagi wanita Bali, kalau tidak memakai baju, maka harus memakai
sesanteng. anak-anak kecil tidak terikat dengan ketentuan tersebut.
Penggunaan Baju Adat Bali
- Payas gede/agung digunakan oleh pengarep/manggala yang diupacarakan di dalam pelaksanaan upacara manusa yadnya yang dianggap utama dan sebagai yajamana pada upacara lainnya.
- Busana lengkap/jangkep digunakan pada upacara yadnya yang di dalam hubungan hormat menghormati.
- Busana sedang/madya dan busana sederhana/alit digunakan untuk suasana kerja dan kesopanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar